kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder jelaskan
Jawaban Respons primer Terjadi ketika ada antigen pertama kali, antibodi baru ada dalam serum beberapa hari/beberapa minggu, waktunya berkisar antara 10-17 hari. Sedangkan Respons sekunder terjadi untuk kedua kalinya antigen, respons antibodi lebih cepat dan kadar meningkat. Hal ini karena ada sel memori B. Kekebalan seluler diperantarai sel
Mengaparespons sekunder lebih cepat dari respons primer? Jelaskan!
Kaliini tentang pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer meliputi pertumbuhan atau pembentukan epidermis, korteks, floem primer, xilem primer, dan empulur. BIOLOGI GONZAGA TRY AND ERROR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Yaitu pertumbuhan yang berasal dari aktivitas titik tumbuh. Jelaskan perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder.
Mann Mit Grill Sucht Frau Mit Kohle Schürze. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan disekitar kita tidak jauh dengan kebradaan virus, bakteri dan pathogen lainnya yang tidak terlihat oleh mata. Mikroorganisme tersebut dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh kita tanpa disadari baik melalui udara,air maupun makanan yang dikonsumsi setiap hari. Ketika mikroorganisme tersebut masuk ke dalam tubuh otomatis tubuh kita akan memberikan respon berupa perlawanan dan mencegah terjadinya infeksi dengan menghasilkan antibodi. Proses inilah yang berkaitan dengan sistem imunitas tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme Respon ini terbagi menjadi dua yaitu respon imun spesifik yang melibatkan sel limfosit B dan sel limfosit T serta respon imun non-spesifik yang berkaitan dengan sel NK, sistem komplomen,dan orang memiliki kekebalan tubuh yang berbeda – beda tergantung respon imunnya Salah satu gangguan pada respon imun adalah hipersensitivtas atau yang dikenal alergi. Hipersinsitivitas yang sering dialami yaitu hipersensitivitas tipe I. Hipersensitivitas atau alergi bisa terjadi karena jumlah IgE yang berperan dalam respon alergi terlalu banyak terhadap zat – zat tertentu sehingga menimbulkan alergi B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana respon imun terhadap hipersensitivitas atau alergi? C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui respon imun terhadap hipersensitivitas atau alergi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Respon imun adalah respon yang ditimbulkan dari sel – sel dan molekul penyusun sistem imunitas terhadap subtansi asing antigen, dapat juga diartikan sebagai respon tubuh dalam urutan tahap yang kompleks untuk mengeliminasi antigen yang melibatkan berbagai macam sel dan protein terutama sel markofag, sel limfosit, komplemen dan sitonin yang saling berinterksi. Secara mekanisme pertahanan tubuh terbagi menjadi dua yaitu A. Respon Imun Spesifik Diperantai oleh antibodi humoral, sel seluler atau keduanya. 1. Antibody – mediated Immunity Respon Imun Humoral Respon imun ini diperantai oleh antibodi yang dihasilkan oleh sel limfosit B. Bila sel limfosit B diragsang oleh antigen maka sel limfosit akan menghasilkan antibodi. Fungsinya untuk mempertahankan tubuh terhadap infeks bakteri, virus dan dapat menetralkan toksin Dalam respon humoral terdapat respon imun primer dan sekunder. Respon imun primer adalah respon yang dilakukan saat pathogen pertama kali masuk ke dalam tubuh kemudian tubuh akan membuat antibodi untuk melawan pathogen tersebut dan sel memori akan mengingat jenis pathogen tersebut sedangkan respon imun sekunder adalah respon imun terhadap pathogen yang masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya sehingga respo imun lebih cepat dalam melawan pathogen itu karena pathogen tersebut sudah dikenali melalui sel – sel imunitas yang diperantarai oleh antibodi yaitu sebagai berikut saat pathogen masuk ke dalam tubuh , masing – masing antigen mengaktifkan satu sel B Sel B tersebut akan membelah membentuk populasi sel yang besar semua klon sel tersebut mensekresikan antibodi yang spesifik terhadap pathogen yang menyerang setelah infeksi berakhir, sel B yang mensekresikan antibodi akan mati sel B memori telah mengingat pathogen yang menginfeksi dan sel B akan bertahan Antibodi tersusun atas suatu serum globulin yang disebut ImmnglobulinIg. Terdapat 5 jenis Immunoglobulin a. IgM, memiliki berat molekul yang besar. Sebagai antibodi utama terhadap bakteri, sebagai aglutinator dan pembentuk opsonin Irianto, 2012 b. IgG merupakan antibodi dominan pada respon sekunder dan menyusun pertahanan yang penting melawan bakteri dan virus. Satu – satunya antibodi yang mampu melintas plasenta, oleh karena itu paling banyak ditemukan pada bayi baru lahir Brooks ,dkk,2001 c. IgA, banyak terdapat pada cairan sekresi membran mukosa dan serosa. Dapat melindungi membrane seromukosa dari serangan bakteri dan virus Irianto, 2012 d. IgD berfungsi untuk merangsang pembentukan antibodi oleh sel plasma,kemungkinan bertindak sebagai reseptor pada membrane sel Irianto, 2012 e. IgE merespon alergi. Ketika dipicu oleh antigen, akan menyebabkan sel membebaskan histamine dan zat kimia lainnya yang menyebabkan reaksi alergi. 2. Cell- mediated Immunity Respon Imun Seluler Respon imun yang melibatkan sel limfosit T yang menyerang langsung antigen. Sekelompok T-limfosit tertentu dalam jaringan akan berkembang dan berdeferensi menjadi beberapa subpopulasi Irianto,2012. Subpopulasi tersebut adalah a. Sel T pembantu Helper – T4 berfungsi untuk menghasilkan interleukin-2 yang menyebabkan sel T pembunuh lebih cepat berkembang baik dan T4 badan yang dihasilkan sangat diperlukan oleh limfosit B untuk memproduksi antibodi Irianto,2012 b. Sel T pembunuh Killer berfungsi untuk menghancurkan antigen secara langsung dengan mengikat diri dengan antigen membran pada mikroorganisme kemudian mensekreikan suatu zat limfotoksin dan menghasilkan suatu protein limfokin Irianto,2012 c. Sel T supresor T8 berfungsi untuk mengurangi produksi antibodi oleh sel plasma dengan cara menghambat aktivitas T4 atau sel plasma serta mengurangi keaktifan dari sel T pembunuh Irianto,2012 d. Sel T memori berfungsi untuk mengingat antigen yang telah masuk ke dalam tubuh. Jika nanti antigen masuk untuk kedua kalinya, akan terjadi respon sekunder yang lebih cepat dan lebih kuat Irianto,2012 B. Respon Imun Non-spesifik 1. Pertahanan Mekanis Kulit yang utu tidak dapat ditembus oleh mikroorganisme karena epidermis terdiri dari berbagai lapisan. Apabila kulit tergores atau lembap maka infeksi bakteri atau jamur akan lebih mudah terjadi. Meskipun selaput lendir membrane mukosa terdiri dari satu lapis tapi sulit ditembus oleh mikroorganisme karena selaput lender akan mensekresi lender mukosa yang lengket dan akan menangkap mikroorganisme. Irianto,2012 2. Pertahanan Kimiawi Suasana asam di kulit akan mengurangi pertumbuhan mikroorganisme. Asam lambung dapat membunuh berbagai macaam mikroorganisme dan melumpuhkan toksin. Flora mikroorganisme yang normal di kulit dan selaput lendir dapat menekan pertumbuhan pathogen Irianto,2012 3. Sistem Komplemen Termasuk protein serum dan protein yang terikat membrane yang berfungsi baik dalam sistem imun yang didapat maupun imunitas alamiah. Mempunyai pengaruh yaitu melisis sel, produksi mediator yang berperan dalam inflamasi dan menarik menarik fagosit, penguatan respon imun yang diperantai antibodi Brooks,dkk,2001 4. Interferon Sekumpulan protein yang diproduksi dan disekresikan sejumlah sel misalnya makrofag,fibrsit,limfosit yang terkena infeksi berbagai virus. Dapat merangsang jenis limfosit tertentu untuk langsung membunuh dan menghancurkan sel –sel yang terinfeksi virus,juga sel – sel kanker jenis tertentu. Irianto,2012 5. Fagositosis Sel yang termasuk sel fagosit yaitu makrofag,neutrofil dan eosinofil. Mekanisme fagositosis yaitu mikroba menempel ke fagosit fagosit membentuk pseudopodium yang menelan mikroba vesikula fagositik yang mengandung antigen vesikula fagositik bersatu dengan lisosom terjadi fagolisosom dengan enzim hidrolase asam mikroba dibunuh oleh enzim dalam fagolisosom sisa mikroba dikeluarkan lewat eksositosis Pratiwi,dkk,2012 6. Demam Suatu keadaan dimana suhu tidak normal. Merupakan salah satu manifestasi sistematik tubuh terhadap radang. Irianto,2012 7. Radang Infeksi dalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme di dalam tubuh,karena racun yang dikeluarkan oleh mikroorganisme,infeksi dapat menimbulkan kerusakan sel- sel tubuh. Respon terhadap kerusakan tersbut disebut radang. Gejala dari radang seperti panas, bengkak,merah dan gangguan fungsi daerah yang terkena radang Irianto,2012 BAB III PENGENALAN KASUS Hampir semua orang memiliki alergi didalam tubuhnya. Dalam imunologi alergi disebut hipersensitivitas. Kebanyakan alergi yang dialami oleh orang pada umumnya yaitu hipersenitivitas tipe I. Hipersensitivitas atau alergi adalah suatu kondisi respon imun yang menimbulkan reaksi yang berlebihan atau reaksi yng tidak sesuai ,yang berbahaya bagi penerima. Pada individu yag rentan,reaksi tersebut secara khas terjadi setelah kontak yang kedua dengan antigen spesifik allergen. Terdapat empat tipe reaksi hipersensitivitas yaitu tipe I,II,III yan diperantai oleh antibodi dan tipe IV yang diperantai oleh sel. A. Tipe I Hipersensitivitas Tipe Cepat Anafilaksis Terjadi dalam reaksi jaringan terjadi dalam beberapa menit setelah antigen bergabung dengan antibodi yang sesuai. Mekanismenya sebagai berikut antigen menginduksi pembentukan antibody IgE yang terikat kuat dengan reseptor pada sel basofil dan sel mast melalui bagian Fc antibody beberapa saat kemudian, kontak yang kedua dengan antigen yang sama mengakibatkan fiksasi antigen ke IgE yang terikat ke sel dan pelepasan mediator yang aktif secara farmakologis dari sel tersebut dalam waktu tertentu Nukleotida siklik dan kalsium diperlukan dalam pelepasan mediator, masih ada fase lanjutan yang ,melibatkan infiltrasi neotrofil,monosit,dan leukosit lain ke jarinagn. Mediator dalam Hipersensitivitas Anafilaksisi 1. Histamin merupakan mediator utama primer pada reaksi tipe I, terdapat dalam trombosit dan granula sel mast serta basofil saat belum terbentuk. Pelepasan histamin menyebabkan vasodilatasi peningkatan permeabilitas kapiler dan kontraksi otot polos 2. Prostaglandin dan tromboksan berasal dar asam rakidonat melalui jalur siklooksigenase. Prostaglandin menyebabkan bronkokonstriksi , dilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler sedangkan tromboksan menyebabkan agregasi platelettrombosit Contoh hipersensitivitas tipe ini adalah alergi saluran pernapasan terhadap serbuk sari,rumput atau debu rumah, alergi usus terhadap kerang,dan sebagai reaksi dari alergi ini bisa berupa demam,asma,eksema B. Tipe II Hipersensitivitas Melibatkan pengikatan antibody IgG atau IgM ke antigen permukaan sel atau molekul matriks ekstraseluler. Antibodi yang ditujukan ke antigen permukaan sel dapat mengaktifkan komplemen atau efektor yang lain untuk menghancurkan sel tersebut. Antibodi IgG atau IgM melekat pada antigen melalui region Fab dan bertindak sebagai jembatan ke komplomen melalui region Fc. Hasilnya dapat berupa .lisis sel yang diperantai oleh komplemen. Contoh hipersensitivitas tipe II yaitu penyakit hemolitik pada bayi yang baru lahir, reaksi tranfunsi darah dan penyakit hemolitik Rh. C. Tipe III Hipersensitivitas Kompleks Imun Kompleks yang terbentuk dalam sirkulasi atau pada membrane basalis pembuluh darah terdiri atas antigen, immunoglobulin IgG atau IgM dan komplemen, yang terakhir ini terikat dan diaktifkan oleh molekul konglomerat terdiri atas antigen dan antibodi. Terdapat dua bentuk utama hipersensitivitas yang diperantai oleh kompleks imun. Satu contoh adalah reaksi arthus,local dan secara khas terjadi dikulit ketika dosis rendah antigen disuntikkan dan terbentuk kompleks imun secara local. Bentuk kedua hipersensitivitas tipe III melibatkan penyakit kompleks imun sistemik. Contoh penyakit yang berkaitan dengan hipersensitivitas tipe III yaitu glomerulonefritis yaitu penyakit yang terjadi dalam beberapa minggu setelah infeksi streptokokkus beta hemolitikus grup A,khususnya pada kulit dan sering terjadi infeksi. D. Tipe IV Hipersinsitivitas yang Diperantai Oleh Sel Hipersensitivitas Tipe Lambat Merupakan fungsi dari limfosit T tersensitisasi secara spesifik, bukan merupakan fungsi antibody. Respon ini dimulai beberapa jam setelah kontak dengan antigen dan sering berlangsung selama beberapa hari. salah macamnya yaitu hipersensitivitas kontak,terjadi setelah sensitisasi dengan zat kima sederhana misalnya nikel,formaldehid, bahan – bahan tumbuhan racun pohon oak, beberapa kosmetik, sabun dan zat lainnya. Molekul – molekul kecil tersebut masuk ke kulit dan bereaksi sebagai hapten,melekat pada protein tubuh brtindak sebagai antigen komplit. Hipersensitivitas yang diperantai oleh sel terinduksi khusunya kulit. Ketika kulit kembali kontak penyebab hipersensitivitas tersebut,pada orang yang sensitive akan mengalami gatal,eritema,vesikulasi. BAB IV RESPON IMUN TERHADAP HIPERSENSITIVITAS ALERGI Didalam tubuh, sel limfosit membentuk suatu antibodi yang mampu mengikat antigen seperti kuman dan sebagainya. Jika tubuh dalam keadaan normal, maka antigen tersebut tidak akan menyebabkan sakit karena limfosit memproduksi antibody yang dapat melindungi tubuh. Secara normal, antibodi akan menghasilkan immunoglobulin. Salah satu jenisnya adalah IgE yang berfungsi untuk merespon alergi tipe cepat anafilaksis. Pada seseorang yang menderita alergi, kadar IgE tinggi yang spesifik terhadap zat-zat tertentu yang menimbulkan reaksi alergi zat alergen. Misalnya debu,susu, ikan laut dan lain – lain. Dalam jaringan tubuh,IgE yang bereaksi pada alergen – alergen diatas menempel pada sel mast sel yang berperan pada reaksi alergi dan peradangan. Awal kontak dengan zat alergen mulai timbul perlawanan dari tubuh yang mempunyai bakat atopik yaitu terbentuknya antibodi atau immunoglobulin yang spesifik Bila IgE berkontak lagi dengan zat alergen, maka mast ini akan mengalami degarnulasi pecah dan mengeluarkan zat serperti histamin,kitin dan bradikinin yang terkandung dalam granulanya berperan pada reaksi alergi. Zat – zat tersebut yang menimbulkan gejala alergi seperti gatal – gatal, diare, sakit kepala, asma. Jika alergen tidak dihindari maka kadar IgE yang spesifik terhadap alergen itu akan semakin meningkat. Oleh karena itu pencegahan alergi dan penangannanya dengan cara menjauhi alergen atau penyebab alergen agar tidak menjadi kronis. BAB V PENUTUP A. Simpulan Respon imun adalah respon yang ditimbulkan dari sel – sel dan molekul penyusun sistem imunitas terhadap subtansi asing antigen. Secara mekanisme respon imun terbagi menjadi dua yaitu respon imun spesifik dan non- spesifik. Respon imun spesifik ada dua macam yaitu respon imun humoral dan respon imun seluler. Respon imun humoral adalah respon yang diperantai oleh antibody yang dihasilkan oleh sel limfosit B. Antibodi akan menghasilkan immunoglobulin. Terdapat 5 subkelompok immunoglobulin yaitu IgG, IgM, IgA, IgE dan IgD yang masing – masing memiliki peran sendiri – sendiri. sedangkan respon imun seluler diperantai oleh sel limfosit T. Dalam respon humoral terdapat respon imun primer dan sekunder. Respon imun primer adalah respon yang dilakukan saat pathogen pertama kali masuk ke dalam tubuh kemudian tubuh akan membuat antibodi untuk melawan pathogen tersebut dan sel memori akan mengingat jenis pathogen tersebut sedangkan respon imun sekunder adalah respon imun terhadap pathogen yang masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya sehingga respo imun lebih cepat dalam melawan pathogen itu karena pathogen tersebut sudah dikenali melalui sel – sel memori. Respon imun non-spesifik mencakup pertahanan mekanis,pertahanan kimiawi, sistem komplomen, interferon, fagositosis, demam dan radang. B. Saran 1. Menjaga kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sehat. 2. Bagi yang mempunyai alergi agar menjauhi penyebab alergi sehingga tidak menyebabkan alerginya menjadi kronis. DAFTAR PUSTAKA Irianto, dan Bandung. Pratiwi, Untuk SMA/MA Kelas Spector, dan Patologi Umum Edisi Harsoyo, Mada University Press. Brooks, Janet S. Butel dan Stepen A. Kedokteran Medical Microbiologi.Terjemahan Setio Harsono, Medika. Lab Imun.online. tanggal 23 April 2016 Saputra,Krismas Alergi / Reaksi Hipersensitifitas.online. 23 April 2016
100% found this document useful 5 votes10K views4 pagesOriginal TitleSoal-soal Latihan Sistem ImunCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 5 votes10K views4 pagesSoal-Soal Latihan Sistem ImunOriginal TitleSoal-soal Latihan Sistem ImunJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
April 14, 2019 Post a Comment Mengapa respons sekunder lebih cepat daripada respons primer? Jelaskan! Jawab Respons kekebalan sekunder yang muncul bersifat lebih cepat, lebih tahan lama, dan lebih efektif daripada respons sebelumnya. Hal itu disebabkan sistem kekebalan telah lebih siap terhadap antigen karena sel-sel memori bersiap melawan antigen. Sel-sel memori ini yang pada akhirnya akan menimbulkan memori imunologis. - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat
Apakah Anda sedang mencari Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder Jelaskan, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat. Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat. Soal Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder jelaskan Jawaban Respons primer Terjadi ketika ada antigen pertama kali, antibodi baru ada dalam serum beberapa hari/beberapa minggu, waktunya berkisar antara 10–17 hari. Sedangkan Respons sekunder terjadi untuk kedua kalinya antigen, respons antibodi lebih cepat dan kadar meningkat. Hal ini karena ada sel memori B. Kekebalan seluler diperantarai sel limfosit T. Waktunya berkisar 2–3 hari. Penjelasan Respon Primer adalah reaksi sistem kekebalan bila kontak dengan antigen untuk pertama kalinya. Respons imun primer memerlukan waktu lebih lama untuk membangun kekebalan tubuh. Lokasi Respons imun primer muncul terutama pada kelenjar getah bening dan limpa Respon Sekunder adalah reaksi sistem kekebalan bila menghubungi antigen untuk waktu kedua dan berikutnya. Respon imun sekunder membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk membangun kekebalan tubuh. Jumlah antibodi rendah diproduksi selama respon imun utama, Sejumlah besar antibodi diproduksi selama respons imun sekunder. Antibodi IgM terutama dihasilkan selama respon imun ini. Demikian yang dapat Teknik Area bagikan, tentang Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder jelaskan. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Biologi berikutnya.
Pengenalan Hello Sahabat Aladokter, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai respon primer dan respon sekunder pada manusia. Kedua istilah ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan patogen. Bagaimanakah respon primer dan respon sekunder bekerja? Mari kita bahas lebih lanjut. Respon primer adalah respon pertama kali yang diberikan oleh sistem kekebalan tubuh saat tubuh terpapar oleh patogen. Respon ini dihasilkan oleh sel-sel kekebalan tubuh seperti sel T dan sel B yang belum pernah terpapar oleh patogen sebelumnya. Respon primer biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terjadi karena sel-sel kekebalan tubuh harus mengenali patogen terlebih dahulu sebelum dapat menghasilkan respon primer, sel-sel kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi dan sel memori yang akan mengingat patogen tersebut. Setelah respon primer terjadi, tubuh akan menjadi lebih siap untuk menghadapi patogen serupa di masa depan. Respon Sekunder Respon sekunder adalah respon yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh saat tubuh terpapar oleh patogen yang pernah dihadapi sebelumnya. Respon ini dihasilkan oleh sel-sel memori yang dihasilkan pada respon primer. Karena sel-sel memori sudah mengenali patogen, respon sekunder lebih cepat dan lebih kuat dibandingkan respon respon sekunder, sel-sel kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi yang lebih banyak dan lebih kuat. Hal ini memungkinkan tubuh untuk menangani infeksi patogen dengan lebih efektif dan lebih cepat. Kapan Terjadi Respon Primer dan Respon Sekunder? Respon primer dan respon sekunder terjadi sesuai dengan tahapan infeksi patogen. Pada tahap awal infeksi, terjadi respon primer yang memerlukan waktu untuk mengenali patogen. Setelah patogen dieliminasi, terjadi respon sekunder yang dihasilkan oleh sel-sel tidak semua patogen memicu respon primer dan respon sekunder. Beberapa patogen seperti virus HIV dan virus herpes dapat menyerang sistem kekebalan tubuh dan menghindari respon sekunder. Oleh karena itu, tubuh akan kesulitan untuk melawan patogen ini dan memerlukan perawatan khusus. Kesimpulan Respon primer dan respon sekunder adalah mekanisme yang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen. Respon primer adalah respon pertama kali yang dihasilkan oleh sel-sel kekebalan tubuh yang belum pernah terpapar oleh patogen sebelumnya. Sementara itu, respon sekunder adalah respon yang dihasilkan oleh sel-sel memori yang dihasilkan pada respon respon ini terjadi sesuai dengan tahapan infeksi patogen. Respon primer membutuhkan waktu untuk mengenali patogen, sementara respon sekunder lebih cepat dan lebih kuat karena sel-sel memori sudah mengenali patogen. Namun, tidak semua patogen memicu respon primer dan respon sekunder. Beberapa patogen dapat menyerang sistem kekebalan tubuh dan menghindari respon telah membaca artikel kami sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.
kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder jelaskan